Perkembangan teknologi memang tiada henti-hentinya, banyak teknologi gres yang bermunculan dengan impian membantu peradaban manusia lebih baik lagi dan beban manusia menjadi lebih ringan sebab ada beberapa teknologi yang bisa merenggangkan beban pekerjaan insan. Salah satu teknologi yang senantiasa menarik perhatian orang-orang yaitu AI (Artificial Intelligence) atau dalam bahasa Indonesia ialah kecerdasan buatan. Jika kau belum tahu perihal AI, mari kita simak bersama-sama.
AI atau kecerdasan buatan yaitu simulasi proses kecerdasan manusia yang dimodelkan sedemikian rupa untuk mampu dipraktekkan pada mesin sehingga mesin mampu melakukan langkah-langkah atau berpikir rasional seperti hanya manusia. Dengan kata lain AI ialah tata cara komputer yang mampu berpikir mirip halnya insan (thinking humanly), bertindak mirip halnya manusia (acting humanly), berpikir secara rasional (thinking rationally) dan bertindak secara rasional (acting rationally).
Pada dasarnya AI bukan termasuk teknologi gres, melainkan rancangan dari AI ini telah jauh-jauh hari ada. Namun seiring perkembangan teknologi, konsep AI makin membaik dan kiprahnya juga semakin meluas. AI meerupakan ilmu pengetahuan yang sangat luas, oleh alasannya adalah itu saat berguru AI biasanya dikelompokan kembali dengan sub bidang yang lebih kecil seperti Machine Learning, Robotics, data mining dan lain sebagainya.
Perkembangan AI selalu menarik perhatian orang-orang bukan tanpa alasan, melainkan banyaknya buku dan film-film fiksi ilmiah yang membahas menganai AI banyak bertebaran, mirip Iron Man contohnya dengan AI Jarvis yang cukup terkenal di filmya. Jika diumpamakan mirip kini Jarvis layaknya ajun virtual milik Google atau Siri dari Apple dan Alexa dar Amazon. meskipun asisten virtual ssekarang belum mempunyai kesanggupan mirip halnya Jarvis, namun kemajuan AI asisten virtual ini disetiap pembaruan senantiasa meningkatkan kemampuannya. Bukan tidak mungkin ajudan virtual yang kini ada mampu mirip halnya Jarvis atau mendekati Jarvis kedepannya.
Banyak orang yang mengatakan bahwa AI akan menggantikan tugas insan. Ya, pernyataan tersebut memang benar adanya. Banyak profesi atau pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh insan sekarang tergantikan oleh AI. Akan tetapi perlu kau garis bawahi juga AI akan menenteng pekerjaan gres atau profesi baru yang sebelumnya tidak ada, profesi data scientist contohnya. Ada pernyataan yang mengatakan walaupun AI akan menetralisir berbagai profesi dan pekerjaan bagi manusia alasannya adalah akan dilaksanakan oleh AI, namun AI akan lebih banyak membawa profesi dan pekerjaan gres lagi.
Dari sini kita tahu bahwa untuk dapat bersaing dengan AI yakni kita mesti mempunyai kemampuan atau keahlian yang lebih dari AI, dengan kata lain kita mesti tetap up to date kepada perkembangan teknologi supaya kedepannya kita mampu mengikuti perkembangan teknologi bukan tergusur dengan adanya teknologi.
Salah satu keunggulan AI ialah bisa berguru terus menerus dan memperbaiki diri sendiri atau mengkoreksi diri sendiri, inilah yang banyak dilupakan oleh insan. Kadang periode manusia lupa akan keharusannya mengoreksi diri sendiri melihat kesalahan yang dilaksanakan dan meperbaiki kesalahan tersebut. Belum lagi manusia acap kali sangat malas atau malah merasa cepat puas terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak mau belajar lagi alasannya adalah dirasa kemampuannya telah terlampau cukup.
AI memang mesin yang dirancang untuk berguru alasannya adalah AI ialah irisan dari Machine Learning atau pembelajaran mesin. Jadi AI akan terus mencar ilmu secara terus menerus ketika beliau dipakai, ketika dia diberi data, dan dikala ia melaksanakan kesalahan AI akan melaksanakan self correction atau mengoresi diri dari kesalahan yang ia perbuat.
Sebagai teladan, perlu kita tahu sebelumnya Google mempunyai AI yang diberi nama AlphaGo. AlphaGO ini merupakan AI yang dirancang untuk bermain permainan Go. Saat permulaan dikembangkan Alpha GO diberi data berupa 100ribu data pertarungan Go untuk beliau pelajari. Setelah AlphaGo belajar dari 100ribu data pertarungan GO tersebut, AlphaGo akan berguru kembali dengan bermain Go bersama dengan dirinya sendiri selama jutaan kali. Disetiap kali AlphaGo kalah bermain dengan dirinya sendiri ia akan mengkoreksi kesalahannya dan memperbaikinya.
Hal yang menarik dari proses berguru AI milik AlphaGO tadi ialah ia bisa bermain dengan dirinya sendiri, bahkan beliau mampu mensimulasikan beberapa pertandingan Go untuk beliau mainkan dengan dirinya sendiri dalam satu waktu. Tentunya dalam hal ini manusia tidak bisa melakukannya, sehingga pengalaman bermain Go untuk AlphaGo bisa lebih banyak dibandingkan dengan insan. Hal ini terbukti ketika AlphaGo diuji coba dengan bermain Go melawan juara dunia Go pada tahun 2016, AlphaGo mampu memenangkan pertarungan tersebut.
Poin penting dari AI ialah AI bantu-membantu bodoh di awal tetapi AI akan semakin bakir setelah AI banyak belajar dan berlatih dan makin sering AI digunakan maka AI akan kian bertambah pengalamannya. Dibalik ancaman yang dimiliki AI yang bisa belajar banyak hal dan mencar ilmu secara terus menerus sepanjang beliau dipakai. Kita tidak mungkin selaku insan untuk melaksanakan hal yang bisa dilaksanakan AI seperti belajar dalam jumlah yang besar dalam satu waktu atau bisa mensimulasikan diri sendiri. Namun nyatanya kita dan AI mampu bekerjasama.
Dari kerjasama antara kita dan AI bisa saja kita dapat menemukan sesuatu hal yang kalau insan saja perlu membutuhkan waktu ratusan tahun, namun berkat AI hal tersebut mampu ditemukan dalam hitungan hari saja. Terlepas dari bahaya atau anugerah dari AI, pada dasarnya AI yaitu layaknya pisau kita bisa digunakan untuk langkah-langkah kejahatan atau langkah-langkah yang konkret. sama mirip halnya AI, AI bukanlah ancaman karena intinya AI diciptakan untuk membantu manusia, namun manusia juga perlu tahu bahwa AI bisa saja mengambil alih peran kamu jadi yang perlu kau lakukan adalah terus berguru jangan cuma membisu.Kita sebagai manusia jangan terlalu cemas perihal bahaya dari AI, melainkan kita semestinya cemas akan ketidakmampuan AI yang dimiliki sekarang.
Apa kesimpulan kau mengenai AI? Akankah menjadi bahaya ataukah anugerah yang menjinjing peradaban insan lebih baik lagi? Tuis jawabanmu dikolom komentar, ya!. Sumber https://blogbugabagi.blogspot.com/
Mengenal AI
AI atau kecerdasan buatan yaitu simulasi proses kecerdasan manusia yang dimodelkan sedemikian rupa untuk mampu dipraktekkan pada mesin sehingga mesin mampu melakukan langkah-langkah atau berpikir rasional seperti hanya manusia. Dengan kata lain AI ialah tata cara komputer yang mampu berpikir mirip halnya insan (thinking humanly), bertindak mirip halnya manusia (acting humanly), berpikir secara rasional (thinking rationally) dan bertindak secara rasional (acting rationally).
Pada dasarnya AI bukan termasuk teknologi gres, melainkan rancangan dari AI ini telah jauh-jauh hari ada. Namun seiring perkembangan teknologi, konsep AI makin membaik dan kiprahnya juga semakin meluas. AI meerupakan ilmu pengetahuan yang sangat luas, oleh alasannya adalah itu saat berguru AI biasanya dikelompokan kembali dengan sub bidang yang lebih kecil seperti Machine Learning, Robotics, data mining dan lain sebagainya.
Perkembangan AI selalu menarik perhatian orang-orang bukan tanpa alasan, melainkan banyaknya buku dan film-film fiksi ilmiah yang membahas menganai AI banyak bertebaran, mirip Iron Man contohnya dengan AI Jarvis yang cukup terkenal di filmya. Jika diumpamakan mirip kini Jarvis layaknya ajun virtual milik Google atau Siri dari Apple dan Alexa dar Amazon. meskipun asisten virtual ssekarang belum mempunyai kesanggupan mirip halnya Jarvis, namun kemajuan AI asisten virtual ini disetiap pembaruan senantiasa meningkatkan kemampuannya. Bukan tidak mungkin ajudan virtual yang kini ada mampu mirip halnya Jarvis atau mendekati Jarvis kedepannya.
Apakah AI Akan Menjadi Ancaman?
Banyak orang yang mengatakan bahwa AI akan menggantikan tugas insan. Ya, pernyataan tersebut memang benar adanya. Banyak profesi atau pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh insan sekarang tergantikan oleh AI. Akan tetapi perlu kau garis bawahi juga AI akan menenteng pekerjaan gres atau profesi baru yang sebelumnya tidak ada, profesi data scientist contohnya. Ada pernyataan yang mengatakan walaupun AI akan menetralisir berbagai profesi dan pekerjaan bagi manusia alasannya adalah akan dilaksanakan oleh AI, namun AI akan lebih banyak membawa profesi dan pekerjaan gres lagi.
Dari sini kita tahu bahwa untuk dapat bersaing dengan AI yakni kita mesti mempunyai kemampuan atau keahlian yang lebih dari AI, dengan kata lain kita mesti tetap up to date kepada perkembangan teknologi supaya kedepannya kita mampu mengikuti perkembangan teknologi bukan tergusur dengan adanya teknologi.
Salah satu keunggulan AI ialah bisa berguru terus menerus dan memperbaiki diri sendiri atau mengkoreksi diri sendiri, inilah yang banyak dilupakan oleh insan. Kadang periode manusia lupa akan keharusannya mengoreksi diri sendiri melihat kesalahan yang dilaksanakan dan meperbaiki kesalahan tersebut. Belum lagi manusia acap kali sangat malas atau malah merasa cepat puas terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak mau belajar lagi alasannya adalah dirasa kemampuannya telah terlampau cukup.
AI memang mesin yang dirancang untuk berguru alasannya adalah AI ialah irisan dari Machine Learning atau pembelajaran mesin. Jadi AI akan terus mencar ilmu secara terus menerus ketika beliau dipakai, ketika dia diberi data, dan dikala ia melaksanakan kesalahan AI akan melaksanakan self correction atau mengoresi diri dari kesalahan yang ia perbuat.
Konsep Kerja AI
Hal yang menarik dari proses berguru AI milik AlphaGO tadi ialah ia bisa bermain dengan dirinya sendiri, bahkan beliau mampu mensimulasikan beberapa pertandingan Go untuk beliau mainkan dengan dirinya sendiri dalam satu waktu. Tentunya dalam hal ini manusia tidak bisa melakukannya, sehingga pengalaman bermain Go untuk AlphaGo bisa lebih banyak dibandingkan dengan insan. Hal ini terbukti ketika AlphaGo diuji coba dengan bermain Go melawan juara dunia Go pada tahun 2016, AlphaGo mampu memenangkan pertarungan tersebut.
"Jika saya tidak mampu menang, setidaknya saya tidak boleh kalah" (AI)
Poin penting dari AI ialah AI bantu-membantu bodoh di awal tetapi AI akan semakin bakir setelah AI banyak belajar dan berlatih dan makin sering AI digunakan maka AI akan kian bertambah pengalamannya. Dibalik ancaman yang dimiliki AI yang bisa belajar banyak hal dan mencar ilmu secara terus menerus sepanjang beliau dipakai. Kita tidak mungkin selaku insan untuk melaksanakan hal yang bisa dilaksanakan AI seperti belajar dalam jumlah yang besar dalam satu waktu atau bisa mensimulasikan diri sendiri. Namun nyatanya kita dan AI mampu bekerjasama.
Dari kerjasama antara kita dan AI bisa saja kita dapat menemukan sesuatu hal yang kalau insan saja perlu membutuhkan waktu ratusan tahun, namun berkat AI hal tersebut mampu ditemukan dalam hitungan hari saja. Terlepas dari bahaya atau anugerah dari AI, pada dasarnya AI yaitu layaknya pisau kita bisa digunakan untuk langkah-langkah kejahatan atau langkah-langkah yang konkret. sama mirip halnya AI, AI bukanlah ancaman karena intinya AI diciptakan untuk membantu manusia, namun manusia juga perlu tahu bahwa AI bisa saja mengambil alih peran kamu jadi yang perlu kau lakukan adalah terus berguru jangan cuma membisu.Kita sebagai manusia jangan terlalu cemas perihal bahaya dari AI, melainkan kita semestinya cemas akan ketidakmampuan AI yang dimiliki sekarang.
Apa kesimpulan kau mengenai AI? Akankah menjadi bahaya ataukah anugerah yang menjinjing peradaban insan lebih baik lagi? Tuis jawabanmu dikolom komentar, ya!. Sumber https://blogbugabagi.blogspot.com/
EmoticonEmoticon