Senin, 06 Desember 2021

Pengujian Perangkat Lunak (Tujuan, Prinsip Dan Taktik Pengujian)

Dalam proses rekayasa perangkat lunak, pelaku rekayasa perangkat lunak awalnya berusaha untuk membangun dan membuatkan perangkat lunak dari mulai abstraksi sampai ke tahapan penerapan, barulah lalu dilaksanakan pengujian perangkat lunak. Ketika melakukan pengujian perangkat lunak, pelaku menciptakan sekumpulan masalah atau skenario pengujian yang akan diujikan kepada perangkat lunak yang telah final dibangun. Proses pengujian perangkat lunak lebih berkonsentrasi pada segi desktruktif ketimbang segi konstruktifnya, hal ini alasannya adalah tujuannya ialah untuk mendapatkan kesalahan pada perangkat lunak.

 pelaku rekayasa perangkat lunak awalnya berusaha untuk membangun dan mengembangkan perang Pengujian Perangkat Lunak (Tujuan, Prinsip dan Strategi Pengujian)
source : skelia.com

Sasaran atau Tujuan Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak dikerjakan dengan target sebagai berikut ini :
  1. Pengujian ialah proses mengeksekusi acara dengan tujuam untuk memperoleh kerusakan maupun kesalahan pada acara.
  2. Kasus atau skenario uji yang baik yakni yang mempunyai tingkat kemungkinan tinggi untuk menemukan kerusakan yang belum didapatkan.
  3. Pengujian dapat dibilang berhasil jika sukses memperoleh kerusakan yang belum didapatkan sebelumnya.
Dari target diatas mengimplikasikan adanya perubahan cara pandang dimana pengujian yang berhasil yaitu pengujian yang tidak memperoleh kesalahan maupun kerusakan. Apabila pengujian sudah selesai dilakukan, maka diperlukan didapatkan adanya kesalahan dalam perangkat lunak. Sekaligus selaku benefit suplemen, pengujian dalam hal ini memberikan bahwa fungsi perangkat lunak bekerja dan berlangsung sesuai dengan spesifikasi bahwa patokan kinerja sudah terpenuhi.

Ketika melakukan pengujian, data perlu dikumpulkan agar menawarkan indikasi yang baik kepada realibilitas perangkat lunak dan beberapa indikasi dari mutu keseluruhan perangkat lunak. Namun, pengujian tidak mampu memperlihatkan ataupun menentukan bahwa perangkat lunak yang diuji tersebut tidak memiliki cacat sama sekali.

Prinsip Pengujian Perangkat Lunak

Berikut merupakan serangkaian prinsip dikala melakukan pengujian perangkat lunak :
  • Semua pengujian musti mampu ditelusuri hingga ke kebutuhan klien. Hal ini memenuhi patokan bahwa kesalahan yang paling vital dilihat dari sudut pandang klien yaitu cacat yang menimbulkan acara gagal menyanggupi persyaratannya.
  • Supaya pengujian perangkat lunak mampu lebih efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independen atau terpisah. Hal ini dimaksudkan biar pengujian memiliki tingkat kemungkinan yang tinggi dalam memperoleh kesalahan. Oleh alasannya adalah itu pelaku yang berbagi perangkat lunak tersebut bukanlah orang yang paing tepat untuk melakukan semua pengujian perangkat lunak.
  • Pengujian mesti dimulai dari hal yang terkecil dan meningkat ke pengujian yang lebih besar. Pengujian pertama kali berfokus pada modul individual perangkat lunak yang kemudian mengubah fokus pengujian pada kluster modul yang berhubungan dan risikonya pada tata cara secara keseluruhan.
  • Tidak memungkinkan melakukan pengujian yang mendalam. Jumlah perkara maupun jalur permutasi pada acara yang berskala menengah hingga sungguh besar susah dilaksanakan pengujian secara mendalam. Namun, dimungkinkan untuk menguji nalar acara dan menentukan bahwa segala keadaan pada rancangan telah diuji.
  • Pengujian musti direncanakan jauh-jauh hari sebelum pengujian dimulai. Perencanaan pengujian bisa dimulai secepatnya ketika versi keperluan dilengkapi dan versi perancangan simpulan dibentuk. Dengan ini dibutuhkan, semua pengujian mampu dijadwalkan dan dirancang sebelum semua arahan diimplimentasikan.

Strategi Pengujian Perangkat Lunak

Proses pengujian perangkat lunak mampu diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

 pelaku rekayasa perangkat lunak awalnya berusaha untuk membangun dan mengembangkan perang Pengujian Perangkat Lunak (Tujuan, Prinsip dan Strategi Pengujian)


Gambar spiral diatas mengilustrasikan bagaimana rekayasa tata cara membangun sebuah perangkat lunak diulai dari penentuan kebutuhan perangkat lunak, kemudian dilanjut dengan membentuk desain hingga jadinya ke pengkodean. Strategi atau denah pengujian dimulai dengan unit testing dimana masing-masing unit perangkat lunak yang diimplimentasikan menjadi sasaran pengujian, kemudian dilaksanakan integration testing dengan fokus pengujian yakni rancangan dan konstruksi arsitektur perangkat lunak, hingga dilakukan validation testing dengan sasaran pengujian ialah kesesuaian dengan kebutuhan perangkat lunak yang sudah diputuskan di permulaan pengembangan, dan selsai pada system testing, dimana perangkat lunak dan keseluruhan unsur metode diuji.

Unit Testing

Unit testing lebih berfokus pada unit terkecil dari perangkat lunak. Jalur kendali yang penting diuji untuk menguak kesalahan pada modul tersebut. Pengujian ini biasanya berorientasi white-box testing dan bisa dilaksanakan secara paralel untuk modul yang bertingkat.

 pelaku rekayasa perangkat lunak awalnya berusaha untuk membangun dan mengembangkan perang Pengujian Perangkat Lunak (Tujuan, Prinsip dan Strategi Pengujian)


Pengujian perihal jalur eksekusi ialah tugas penting selama unit testing. Kasus uji musti dirancang untuk menguak kesalahan yang berkaitan dengan kesalahan komputasi, komparasi dan aliran kontrol yang tidak tepat. 

Integration Testing

Integration testing dikerjakan dengan teknik sistematis dalam mengontruksi struktur acara sambil melaksanakan pengujian dalam menguak kesalahan yang berhubungan dengan interfacing. Sasarannya adalah modul yang sudah diuji pada unit testing dan kontruksi acara dari modul tersebut sesuai dengan rancangan perangkat lunak.

Validation Testing

Validation testing dikerjakan setelah perangkat lunak selesai dirangkai selaku satu kesatuan yang menyeluruh dan kesalahan interfacing telah didapatkan dan dikoreksi. Validasi berhasil kalau segala fungsi pada perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan klien. 

Validasi testing diperoleh lewat serangkaian pengujian black-box testing yang memperlihatkan kesesuaian kebutuhan perangkat lunak. Semua skenario uji dirancang untuk memutuskan semua standar fungsional telah tercukupi, semua patokan kinerja sudah tercapai d, semua dokumentasi teag benar, dan persyaratan yang lain seperti kompatibilitas, maintenance dan kesanggupan pulih dari keselahan sudah dipenuhi.

System Testing

System testing pengujian yang sasarannnya yaitu keseluruhan sistem. Terdapat beberapa tipe dari system testing diantaranya yakni sebagai berikut :
  1. Recovery testing, menguji perangkat lunak untuk gagal dengan berbagai cara dan memeriksa apakah perbaikan atau pemulihan dilakukan secara tepat.
  2. Security testing, menguji apakah prosedur keselamatan yang dibangun pada tata cara akan benar-benar dapat mengamankan dari pengaruh yang salah dan beberapa percobaan peretasan.
  3. Stress testing, dirancang untuk menguji acara apakah bisa melawan kondisi yang aneh. 
  4. Perfomance testing, dirancang untuk menguji kinerja perangkat lunak yang sudah terintegrasi pada sistem ketika run-time.

Referensi
Poltek Telkom

Sumber https://blogbugabagi.blogspot.com/


EmoticonEmoticon